Internet Apocalypse Dan Badai Matahari

"Internet Apocalypse" atau yang juga disebut "Kiamat Internet" jika digambarkan merupakan peristiwa putusnya koneksi internet di Bumi dalam waktu yang panjang. Hal ini kemungkinan terjadi ketika adanya Badai Matahari diluar angkasa yang menghantam Bumi dan berpotensi melumpuhkan satelit, saluran listrik dan kabel internet yang membuat jutaan pengguna Internet menjadi Offline.
Pada Oktober 2022 lalu Para Peneliti Australia menerapkan statistik mutakhir untuk dapat melihat peristiwa itu pertama kalinya menggunakan " Tree Rings". Menurut pernyataan dari SWNS, Hutan adalah observatorium besar untuk radiasi kosmik - dengan arsip ribuan tahun yang lalu. Berdasarkan data yang tersedia, ada sekitar 1% kemungkinan dapat melihat dalam dekade berikutnya. Data pada pohon yang berusia ribuan tahun dapat memberikan "potret" masa lalu Bumi. Seorang siswa matematika di Queensland, mengembangkan perangkat lunak untuk menganalisis setiap bagian data yang tersedia pada lingkaran pohon untuk mengidentifikasi umurnya dan dari situ dapat mengamati peristiwa kosmik bersejarah dalam ribuan tahun.
Bagaimana "Tree Rings" Bekerja Menganalisis Badai Matahari?
Jika Fenomena Badai Matahari terjadi maka akan muncul badai geomagnetik di bagian atmosfer Bumi sehingga partikel magnetik berenergi tinggi baik proton maupun elektron akan masuk ke permukaan Bumi. Ketika radiasi menghantam atmosfer, ia menghasilkan karbon-14 radioaktif, yang menyaring udara, lautan, tumbuhan, dan hewan, dan menghasilkan catatan radiasi tahunan dalam lingkaran pohon. Mereka memodelkan siklus karbon global untuk merekonstruksi proses selama periode 10.000 tahun, untuk mendapatkan wawasan tentang skala dan sifat Peristiwa yang disebut Peristiwa Miyake.
Lihat Juga :
https://blog.surge.co.id/penghargaan-surge-the-best-of-technology-sector/
Menurut para peneliti, Badai Matahari ini secara teori adalah semburan matahari yang sangat besar yang dikenal sebagai Peristiwa Miyake, terjadi kira-kira sekali setiap 1000 tahun atau lebih. Fakta bahwa para ilmuwan masih belum mengetahui persis apa itu Peristiwa Miyake, atau bagaimana memprediksi kemunculannya, sangat mengkhawatirkan. Hal ini menjadi dasar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut karena Kita perlu tahu lebih banyak, mengapa? karena jika salah satunya terjadi hari ini, itu akan menghancurkan teknologi termasuk satelit, kabel internet, saluran listrik jarak jauh dan trafo. Efeknya pada infrastruktur global tidak terbayangkan.

Apakah Akan Terjadi "Internet Apocalypse" dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Infrastruktur Internet ??
Pada tahun 2021, Asisten Profesor di University of California Sangeetha Abdu Jyothi merilis satu penelitian yang bertajuk "Solar Superstroms : Planning for an Internet Apocalypse". Dalam penelitiannya tersebut disampaikan bahwa infrastruktur internet yang ada saat ini masih belum siap untuk menghadapi Badai Matahari dalam skala besar. Sehingga, jika infrastruktur internet terganggu maka besar kemungkinan akan terjadi pemadaman jaringan internet dalam skala yang besar atau "Kiamat Internet".

Namun meski menyebut soal terputusnya jaringan internet dalam skala besar. Abdu Jyothi juga menggambarkan kondisi lain yang positif seperti koneksi internet lokal dan regional yang menggunakan kabel fiber optik cenderung tidak mudah rusak karena "kabel fiber optik itu sendiri tidak terpengaruh oleh arus yang diinduksi secara geomagnetik". Sehingga bagi yang menggunakan kabel fiber optik tidak akan memiliki banyak risiko kerusakan akibat Badai Matahari terutama kabel fiber optik yang tertanam didalam tanah.
Baca Juga :
https://blog.surge.co.id/huawei-indonesia-gandeng-surge-wifi-manfaatkan-teknologi-cdn/